Salah satu wisata alam jogja yang sedang ngehits hadir di Jogja. Tempat wisata tersebut adalah wisata hutan
mangrove yang ada di kawasan Kelurahan Jangkaran, Kecamatan Temon,
Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang foto-fotonya banyak bertebaran di media sosial baik melalui facebook, instagram ataupun path.
Hutan mangrove yang membentang di Sungai Bogowonto ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat, Jembatan api api yang masuk wilayah dusun pasir mendit ini juga termasuk dalam kawasan hutan mangrove kulon progo ini.
Dinamakan jembatan api-api karena memang merujuk dari jenis mangrove ini bernama latin avicennia germinans atau yang sering dikenal dengan jenis api-api
Jembatan Bambu
Jembatan bambu inilah yang menjadi cikal bakal wilayah ini menjadi obyek wisata yang ngehits. Awalnya jembatan bambu tersebut digunakan oleh penduduk setempat untuk beraktifitas pergi ke pantai, namun tak jarang juga sering digunakan oleh para pemancing.
Seiring berjalannya waktu, banyak pengunjung yang datang ke hutan mangrove ini untuk sekedar foto-foto selfie dan diupload ke media sosial dan menjadi viral, oleh karena itulah objek wisata ini pun menjadi terkenal dengan jembata hutan mangrove api-api
Awal tahun 2016 warga setempat kemudian berinisiatif untuk lebih serius mengelola wilayah hutan mangrove ini karena melihat potensi yang ada, dengan dana swadaya masyarakat dibangunlah jembatan yang lebih bagus disekitar hutan mangrove dan sejumlah fasilitas penunjang wisata
Salah
satu hal yang paling menarik di lokasi ini adalah tersedianya sejumlah
spot foto yang begitu menarik. Menurut pengelola hutan mangrove ini, setidaknya ada 10
spot foto dengan konsep yang berbeda-beda.
Selain jembatan yang menjadi ikon utama, jembatan melingkar berbentuk hati adalah spot favorit pengunjung untuk foto-foto.
Ada juga spot bingkai asmara, yang dibangun menggunakan kayu dan berlatar hutan mangrove.
Ada juga spot foto yang dilengkapi gitar raksasa dan berlatar hutan mangrove.
Wisatawan
juga bisa merasakan sejuknya berada di tengah tanaman mangrove api,
karena pengelola telah menyediakan jalur pejalan kaki yang terbuat dari
kayu.
Pondokan
Di tengah rimbunnya mangrove juga terdapat pondokan sederhana yang bisa digunakan untuk bersantai.
"Bagi pengunjung yang ingin berkeliling hutan mangrove, bisa juga
menaiki perahu dengan tarif Rp 5.000 tiap orangnya," ungkap
Purwosarjono.
Untuk masuk kawasan wisata yang setiap harinya
dibuka dari jam 06.00 hingga 19.00 tersebut pengunjung dikenakan tarif
Rp 4.000 per orang.
Demi kenyamanan pengunjung sejumlah fasilitas seperti toilet, dan musala telah disediakan pengelola.
sumber :
http://jpswisata.com/blog/hutan-mangrove-pantai-congot/
http://travel.kompas.com/read/2016/09/09/071000127/wow.seru.dan.romantis.selfie.di.hutan.mangrove.kulonprogo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar